Hose dan Ilsy, mereka bersahabat dari kecil. Mereka tak terpisahkan, meski Hose telah pindah rumah. Namun ketika Hose jarang ke rumah Ilsy hubungan persahabatn itu renggang. Entah kemana Hose itu, tak ada kabar. Ternyata Hose harus pergi ke Negeri Paman Sam untuk menimba ilmu. Hose sendiri bingung bagaimana memberi tahu Ilsy. Ia tak tahu alamat surat untuk mengiriminya kabar. Ilsy sendiri bingung dan murung, ia mengira Hose jahat.
Setelah 6 tahun Hose di negri Paman Sam itu, ia pun kembali ke tanah airnya. Dan segera setelah ia sampai di rumah, ia menuju rumah Ilsy di luar kota. Ia rindu sekali pada Ilsy. Sesungguhnya, Hose telah memendam cintanya sejak ia berumur 13 tahun. Namun, ia takut Ilsy malah berbalik membencinya. Dan saat ini, ia bertekad untuk menyatakan cintanya.
Sesampainya di sana, Ilsy tidak ada di rumah. Hose sedih sekali, karena ia gagal menyatakan cintanya. Dengan berat hati, ia pulang ke rumahnya. Namun, ketika ia hampir sampai di rumahnya, ia melihat Ilsy bersama dengan seorang laki – laki yang lebih tampan dari dirinya dan mereka terlihat cukup akrab dan dekat. Hati Hose gundah.
Esoknya tak diduga, Ilsy datang ke rumahnya. Hose sudah terbiasa menahan dan memendam cintanya dalam hati, sehingga ia tampak bersahabat ketika Ilsy datang. Mereka bercanda lagi sepeti dulu. Ilsy bercerita bahwa ada seorang laki – laki yang sedang mendekati dirinya, namun Ilsy meragukan cintanya. Dan Ilsy mengatakan bahwa ada seorang pria yang telah membuatnya jatuh cinta, namun pria itu tak menyadarinya. Dan begitulah pertemuan mereka yang bersahabat seperti dulu yang penuh keceriaan.
Namun, beberapa minggu ini, Ilsy sulit di temui. Hose menjadi cemas. Meski Hose sudah bolak balik ke rumah Ilsy, Ilsy masih saja sulit di temui. Dan rasa cinta Hose semakin besar, ia ingin sekali menyatakan cintanya,namun begitu ia melihat foto Ilsy, ia membungkam perasaannya lagi. Lagi – lagi rasa takutnya iu datang.
31 Desember, dengan yakin ia menuju rumah Ilsy. Dan lagi – lagi Ilsy tak ada di rumah. Hose bersikeras menunggu Ilsy, meski orangtua Ilsy mengatakan bahwa Ilsy belum bisa pulang. Dan akhirnya, orangtua Ilsy menyerah dan mengatakan bahwa Ilsy berada di Rumah Sakit, koma akibat kanker selaput otak yang di deritanya selama 6 tahun ini. Begitu terkejutnya Hose mendengar hal itu, dan ia meminta keluarga agar ia diizinkan menjenguknya.
Sesampainya di sana, dilihatnya gadis berambut panjang dan bermuka pucat itu memejamkan matanya. Hose menghampiri Ilsy dan berkata dengan lembut, “Il, kenapa kamu tidak pernah menceritakan bahwa kamu sedang sakit separah ini? Il, ku mohon bangunlah, aku ingin meyatakan perasaanku padamu.”, Hose terisak seraya menghapus air matanya, “ Ilsy, aku mencintaimu, aku... maukah kau menjadi permaisuri hatiku? Sejak lama aku memendam perasaan ini, aku takut kau menolakku dan berbalik membenciku. Il, Bangunlah, jawab aku..”, Hose berkata sambil menahan tangisnya.
Dan sebuah keajaiban datang, Ilsy membuka matanya dan menatap Hose. Ilsy tersenyum dan berkata, ” Ingatkah kamu bahwa ada seorang pria yang telah membuatku jatuh cinta? Dialah kamu. Inilah hal yang ku tunggu – tunggu. Tapi maaf Hose, waktuku hampir tiba, aku tak akan bisa menjadi permaisuri hatimu dan ku mohon izinkan aku membawa cintamu sampai waktuku tiba. Aku mencintaimu Hose, sejak dahulu sampai waktuku habis. ” Ilsy tersenyum dan menutup matanya, hingga detak jantung itu berhenti. Hose mencium bibir Ilsy yang telah pergi dengan mesra dan tangis.
Di depan pusara baru, Hose diam dan meneteskan air matanya. Ia menyesal tak menyatakan cintanya dari dulu, kini yang dicintainya telah pergi. Ia tak mampu menerjang takdir itu. Hanya seberkas cinta yang di ucapan terakhir Ilsy yang masih terkenang di hatinya baik – baik juga kecupan perpisahan terakhir untuk Ilsy.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar