Sabtu, 21 Januari 2012

It is hard to be secret admirer

Anggap saja ini terjadi antara E dengan F di suatu malam yang cerah dan penuh bintang...

E : Coba deh hitung jumlah bintang di atas.
F : Banyak banget, mana bisa ke itung. kenapa tho?
E: aku cuma mau nunjukin ke kamu kalo sebanyak itu lah rasa sayangku sama kamu.
F: kalo misal ngga ada bintang, berarti ilang donk perasaanmu ke aku?
E: engga.. Bintang ngga akan pernah ilang. Awan emang bisa menutupi kehadiran bintang, tapi sejatinya itu tetap ada dan akan terus ada.
F: terus kalo pagi, bintangnya kan uda pada lenyap tuh?
E: disaat pagi ada satu bintang yang akan selalu ada buat kamu, yaitu matahari. Matahari datang dengan sinarnya. Di saat itulah aku datang membawa sinar cintaku untukmu.
F: kalo pagi emang masih sejuk tapi kalo uda siang uda ngga sejuk lagi..
E: engga kok, sinarnya akan tetap menyejukkan kamu selama kamu ngga kena polusi cinta dari orang lain yang berharap bisa menggantikan posisiku dihatimu.
F: kalo sore datang, sinar akan redup, apakah hatimu juga akan redup?
E : hatiku ngga akan pernah redup karena aku sudah menyimpan cahaya matahariku untuk bulan. di sore dan malam, aku akan menjadi bulanmu yang menjadi sinar buatmu.
F: Kenapa daritadi kamu selalu menjadi hal yang tidak pernah melekat denganku? kenapa kamu tidak menjadi angin saja yang selalu aku bisa rasakan dan melekat padaku?
E: Aku bukan angin, angin hanya bisa datang sejenak dan pergi dengan cepat. Aku bukan angin karena angin ngga tau dirimu yang sebenarnya karena angin hanya berhembus dan lalu. Aku tidak bisa mendekat padamu, tapi aku bisa mengetahui tentangmu karena aku selalu melihatmu meski kamu jarang melihatku.
F: Kenapa?
E: karena aku mengagumimu.
F: Sebegitunyakah kau mengagumiku?
E: aku ngga bisa menjawab pertanyaanmu karena kamu ngga akan tau jawabannya selama kamu ngga pernah bisa merasakan posisiku.
F: kalo gitu, apa enaknya mengagumi?
E: Karena ngga ada batasan untuk mengagumi. Tidak seperti cinta yang selalu memilki batasan untuk mencintai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar