Alkisah hiduplah seorang putri bernama Bintang, ia memang memikat hati para pangeran. Namun putri itu tak pernah menyukai para pangeran itu.
Suatu ketika, putri dikenalkan dengan putra mahkota kerajaan angkasa bernama Langit. Langit adalah pangeran yang tampan dan disegani rakyat karena kebaikannya. Langit menyukai Bintang saat pertama kali melihatnya. Mereka menjadi akrab. Namun Langit hanya memendam cintanya.
Ketika putri merayakan ulang tahunnya yang ke 17, di depan semua undangan, Langit menyatakan cintanya dengan sebuah lagu, ”Jangan kau tolak dan buatku hancur, ku tak akan mengulang tuk meminta, satu keyakinan hatiku ini, akulah yang terbaik untukmu.” Namun putri menjawab, ” Tunggulah jawabanku saat bulan 2.” Pangeran terdiam. Ia tak mengerti apa yang dimaksud oleh putri.
Pangeran terus memikirkan hal itu, sampai ia menganggap yang dimaksud Bintang adalah bulan Februari. Namun, bulan Februari masih sangat lama, sekarang saja masih pertengahan tahun. Pangeran berpikir dengan keras. Hingga akhirnya ia menemukan jawabannya.
Malam itu dengan kuda putihnya, Langit pergi ke istana Bintang. Ia mengajak Bintang ke kolam di dekat istana Bintang. Kolam itu berbentuk hati. Ketika itu, Bintang bertanya pada Langit mengapa ia diajak ke kolam itu. Lalu jawab pangeran itu,” Aku menunggu jawabanmu. Maukah engkau menjadi kekasihku dan maukah engkau menikah denganku?” Putri Bintang terkejut mendengar hal itu dan berkata, ” Bukankah hal itu telah kukatakan saat bulan 2 akan ku jawab pertanyaanmu itu? Ini bukan bulan 2.”
Pangeran Langit tersenyum dan berkata, ”Kau pandai Putri Bintang. Lihatlah ke atas, ada 1 bulan bukan?”, Bintang hanya mengangguk, ” dan Putri, sekarang akan aku tunjukkan bahwa ini benar bulan 2. Lihatlah ke tengah kolam itu, bukankah di sana juga ada 1 bulan? Jadi itulah maksud perkataanmu. 1 bulan di atas kita dan 1 bulan lagi di tengah kolam itu. Meski itu hanyalah pantulan, tapi itu juga bulan yang kau sebut bulan 2.”, jelas pangeran Langit.
Putri memandangnya dan tersenyum puas. “ Kau hebat Langit. Engkau benar – benar calon suami terbaikku. Aku mau menikah denganmu dan menjadi kekasihmu.”, kata putri sambil tersipu malu.
Esoknya, mereka mengadakan pesta penikahan di kolam hati itu. Dan tepat hampir tengah malam, para undangan terkejut dengan arti ‘Bulan 2’ yang pernah dikatakan Putri Bintang. Mereka tak pernah menyangka bahwa yang dimaksud Putri Bintang adalah bayangan bulan sendiri. Mereka mengagumi kehebatan pangeran Langit. Namun Pangeran itu tetap rendah hati dan tak ingin dikatakan ‘hebat’.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar