Rabu, 21 Desember 2011

Cinta untuk Sahabat

Eva adalah seorang gadis remaja yang tidak cantik, namun ia adalah gadis yang pandai. Ia sangat menyukai hujan. Anne adalah sahabat Eva, ia cantik dan menyenangkan. Anne sangat menyukai bunga. Persahabatn mereka sangatlah dekat seperti saudara.
Suatu ketika, Eva sedang menikmati hujan di taman hijau. Eva sedang berbagi kegembiraan dengan hujan karena ia lulus ujian. Eva menari dalam hujan. Namun, tiba –tiba sebuah payung biru menghadang hujan. Eva yang terkejut itu pun segera melihat sang pembawa payung dan berkata dengan sopan, ”Maaf payung Anda menutupi keceriaan hujan.” Laki – laki tampan itu tampak kebingungan dan bertanya,” Mengapa?” , Eva pun menjawab,” karena saya tidak dapat berbagi keceriaan dengan hujan.” Laki – laki itu tersenyum dan menutup payungnya dan membiarkan dirinya bergabung bersama hujan. ”tampaknya Anda sangat menyukai hujan ya. Perkenalkan nama saya Ordy. Mengapa Anda menyukai hujan?”, laki – laki itu bertanya. Eva berhenti dari tariannya dan melihat Ordy, laki – laki itu. ”Saya Eva. Hujan itu indah, mereka selalu datang bersama –sama ke bumi. Hujan itu mampu menjadi teman berbagi sukacita, karena saat kita bahagia, kita bisa menari bersama  dalam hujan tanpa ada orang yang tahu. Hujan itu juga mampu menjadi teman berbagi kesedihan, saat kita menangis, tak akan ada yang tahu bahwa kita sedang menangis.”
Sejak saat itulah mereka saling mengenal dan perasaan cinta timbul di antara mereka. Hingga suatu ketika, Ordy bertemu dengan Anne di taman bunga. Anne menyukai Ordy sejak pertama kali ia bertemu dengannya. Eva yang belum sempat menceritakan bahwa ia mencintai Ordy lebih dahulu itu begitu terpukul mendengarnya. Anne dan Ordy sering bertemu, tetapi Eva hampir tidak pernah lagi. Eva harus rela menyerahkan cintanya pada sahabat yang sangat ia kasihi itu. Eva tidak ingin melukai hati Anne yang sangat ia sayangi. Eva hanya memendam cintanya dalam hati.
Pada suatu kali, Eva mengadakan Pesta Barbekyu, dan tentu saja Anne dan Ordy juga datang. Mereka saling berbincang. Ordy pun berkata, ”Kalau aku mati, aku ingin menjadi bintang yang indah. Bintang itu selalu ada di tempatnya, bersinar dan selalu  ada meski awan tebal menutupinya. Dan aku sangat menyukai bintang. Bagaimana denganmu Anne?”, dan Anne pun menjawab,”  Karena aku menyukai bunga, maka aku ingin menjadi bunga. Bunga itu indah, wangi, menarik dan dikagumi oleh semua orang. Lalu bagaimana denganmu Eva? Apakah kau ingin menjadi Hujan?”. Eva tersenyum seraya menggelengkan kepalanya, dan menjawab,” Tidak. Meski aku menyukai hujan, aku tak ingin menjadi hujan, karena hujan tak selalu bisa hadir di sekeliling kita dan hujan itu hanya mampu menghibur untuk sementara saja. Aku ingin menjadi udara, karena meski kadang tidak dapat dilihat, tapi selalu ada, udara itu ada dimana saja, dibutuhkan siapa saja, dan dapat dirasakan oleh siapa saja.” , eva berkata – kata dengan mata yang menerawang dan berkaca – kaca. Ordy dan Anne menatap Eva dengan kagum. Dan tiba – tiba saja, Ordy bersujud dihadapan Eva dengan menggenggam sebuah kalung berlian yang cantik dan berkata, ”Eva, sejak pertemuan kita yang pertama kali itu. Aku tak bisa melupakanmu dari pikiranku meski banyak wanita yang menggoda. Dan aku tahu, bahwa aku telah mencintaimu. Eva maukah kau menjadi istriku?” Eva dan Anne begitu terkejut. Anne sangat kecewa melihat hal itu. Anne menangis dan berlari. Eva pun bangkit dari kursinya, dan berkata, ”Maaf aku tak bisa meski aku pun mencintaimu.” Eva berlari mengejar Anne dan Ordy pun bangkit sambil berteriak, ”Kenapa? Padahal kau pun mencintaiku?” eva terus berlari meski mendengar pertanyaan Ordy. Ordy pun mengejar Eva. Anne yang begitu kecewa berhenti di tengah jalan sambil menangis, ia tak menyadari bahwa ada truk kencang akan menabraknya. Saat tubuhnya hampir di tabrak truk, Eva berlari dan mendorong Anne ke pinggir jalan hingga Anne jatuh. Eva tertabrak truk, Anne dan Ordy pun segera berlari menuju Eva. Eva yang terluka parah itu terseyum melihat Anne dan Ordy, dan berkata dengan suara lemah, ”Karena aku tak bisa melukai perasaan sahabatku, Ordy. Itulah alasannya. Ordy ku mohon menikahlah dengan Anne, ia sangat mencintaimu. Dan aku akan bahagia bila kalian bisa hidup bahagia. Dan sekarang aku akan menjadi udara.” Eva tersenyum dan menutup matanya untuk selamanya.
Anne begitu sedih karena Eva telah merelakan hati dan cintanya untuk Anne, sedangkan Ordy sedih karena kehilangan cinta Eva dan harus merelakan kepergian Eva. Saat mereka menitikkan airmata,angin kencang membawa airmata itu jatuh ke aspal dan pergi dari wajah mereka. Dengan tersenyum dan terisak, Anne berkata, ”Itu Eva. Ia tidak ingin kita menangis, makanya ia membuang airmata kita ke aspal.” Ordy terkejut mendengar hal itu, menatap Anne sambil tersenyum, ”Ya.. itu Eva. Ia sudah menjadi udara. Ia akan selalu  berada bersama kita dimanapun kita berada, seperti perkataanya tadi.” mereka tersenyum dan mengusap airmata mereka. Dan datanglah Eva dalam udara hangat dan lembut membelai Anne dan Ordy.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar